Pengamanan Citra Digital Menggunakan Algoritma Pohlig Hellman
Abstract
Image encryption is a technique to protect the confidentiality of images from illegal access. With image encryption, people who do not know how the image is hidden will not know how to open it. Encryption is needed because in today's digital era digital images are easily stored or transmitted through public channels such as the internet. Image transmission through public channels is prone to tapping and storing images in storage media prone to access by parties without authority. For this reason, it is necessary to do a cryptographic method to secure confidential images from parties who do not have the authority to understand the actual image. This study presents an image encryption algorithm using Pohlig Hellman's Algorithm. The Pohlig Hellman algorithm is an algorithm used to compute discrete logarithms in a multiplicative group whose rank is not a safe prime number.
Cryptography, Image, Pohlig-Hellman
References
[2] Munir Rinaldi, 2011, Algoritma Enkripsi Citra dengan Pseudo One-Time Pad yang Menggunakan Sistem Chaos, ISSN:2087-3328
[3] Putro Susanto Sigit, 2007, Peranan Kriptografi dalam Keamanan Data Pada Jaringan Komputer, ISSN:0216-0544, Vol 3
[4] Sholeh M, Hamokwarong J.V, 2001 Aplikasi Kriptografi dengan Metode Vernam Cipher dan Metode Permutasi BinerVol. 7
[5] Simarmata Allwin, 2013, Rancangan Model Algoritma Pohlig-Hellman dengan Menggunakan Multiple-key Berdasarkan Algoritma RSA Multiple-key, ISSN:1907-5022
[6] Suarga, 2012, Algoritma dan Pemrograman, Yogyakarta penerbit Andi
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak untuk publikasi pertama jurnal dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat Pengaruh Akses Terbuka).